Minggu, 29 Maret 2009

Prospek GIS di dalam bisnis Property

Industri Properti merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ia merangkumi pelaksanaan beberapa aktivitas dan penghasilan produk-produk property tertentu yang biasannya terkait dengan pembangunan properti. Dari sudut aktivitas, ia melibatkan pekerjaan perencanaan, desain, pelaksanaan, perbaikan, pemakaian, renovasi atau memusnah.


Pembangunan properti dan infrastruktur merupakan pembangunan yang berkesinambungan dan terus - menerus. Mereka yang terlibat dalam industri ini memainkan peranan penting dalam mencorakkan lingkungan kota dan wilayah melalui property kawasan perumahan, fasilitas komersil dan perdagangan, jalan raya, sistem drainase dan pembangunan lainnya searah dengan kebutuhan pemerintah daerah.

Aktivitas-aktivitas property mempunyai empat tingkatan utama yaitu:

1. tahap konsep, yang mana pihak klien memastikan keinginan dan menjelaskan kepada konsultan yang akan mengkaji keperluannya, membuat rencana dan melakukan kajian kelayakan pembangunan

2. tahap desain, yang melibatkan perbaikan konsep, penyiapan gambar dan informasi serta menyediakan dokumen kontrak

3. tahap property struktur bangunan, yang mana program property disiapkan dan property lapangan dilaksanakan

4. tahapan operasional, yang mana merupakan aktivitas pemakaian, perbaikan atau pemeliharaan terhadap bangunan yang telah siap dibangun secara berkelanjutan.


Sejak seabad yang lalu, Sistem Informasi Geografis, atau ringkasnya lebih dikenali dengan GIS, sudah berupaya meyakinkan banyak organisasi sektor pemerintahan dan swasta dalam membantu meningkatkan mutu pekerjaan operasional harian pekerjaan mereka. Teknologi informasi geografis adalah teknologi yang senantiasa berkembang mengikuti perkembangan waktu, khusus direka bentuk untuk menyimpan, menyusun, memanipulasi, menganalisis, permodelan dan menampilkan informasi dalam bentuk data ruang dan atribut.


Disebabkan kemampuan ini, teknologi informasi geografis telah menjadi satu bentuk sistem informasi yang telah diterima secara luas dalam berbagai bidang pekerjaan untuk menangani dan memproses data yang mempunyai rujukan geografis dengan cepat dan dengan akurasi yang tinggi. Perubahan yang pesat dalam teknologi computer telah memungkinkan suatu pekerjaan yang sulit dilaksanakan masa lalu menjadi mudah pada zaman sekarang ini.


Bagi industri properti, kelancaran suatu proyek pembangunan antara lain bergantung kepada informasi yang lengkap sejak dari tahap awal pelaksanaannya. Ia melibatkan informasi yang diperoleh dari berbagai tahapan pekerjaan semenjak dari perencanaan pembangunan sampai tahapan property di lokasi proyek serta pemanfaatan hasil pekerjaan properti yang telah dilakukan.


Teknologi ini memiliki kemampuan menunjukkan ciri-ciri terkait dengan lokasi sebenarnya (geografi) di atas gambar, menentukan nilai, status IMB, fungsi bangunan, material bangunan, jenis pembangunan dan lain-lain. Kemampuannya memperbesar dan mengecilkan gambar menunjukkan keberbagaian perincian yang dapat ditampilkan dan dicetak di atas hard copy sehingga tampak dengan jelas wilayah pengembangan dalam suatu kota atau daerah tertentu, setiap property juga diwajibkan memiliki sertifikat baik sertifikat hak milik maupun hak guna bangunan pada Badan Pertanahan Nasional, GIS berfungsi untuk mendeteksi tanah atau lahan sengketa atau tidak, layak untuk dibangun atau tidak dan dapat juga dijakan bahan menganalisa pasar sesuai kebutuhan masyarakat.

Tutorial ARCView (Fungsi Legend Type)

Pada tutorial ini saya akan menjelaskan tentang beberapa Tool Legend Editor yang ada pada program GIS yaitu ARCView :

  1. Masukkan beberapa theme ke dalam ARCView, kemudian centang salah satu atau beberapa theme yang ada di dalam View, misalkan theme country, cities, rivers, dan lain-lain.

Setelah di centang, maka tampilannya akan seperti berikut :

2. Jika kita ingin membuka/mengedit Legend Editor, ada dua langkah yang bisa kita lakukan:

  • Langkah ke satu, misalnya kita akan mengedit sebuah theme yaitu country. Lakukan double klik pada theme tersebut yaitu country.shp, maka akan muncul sebuah kotak dialag seperti gambar dibawah ini :

Setelah muncul kotak dialog tersebut, ada beberapa kategori yang terdapat pada Legend Type (Single symbol, Graduated color, Graduated symbol, Unique value, Chart dan Dot ).

  • Langkah ke dua yaitu, klik perintah theme yang ada di atas, kemudian klik Edit Legend, seperti tampilan dibawah ini, untuk langkah selanjutnya sama seperti pada langkah 1 :

  • Singel symbol : Adalah suatu teknik dari legend type dimana hanya mengidentifikasi suatu objek hanya dengan satu simbol saja atau dengan satu warna saja, seperti di bawah ini :

Dan jika kita Apply, maka akan menjadi seperti berikut :

  • Graduated Color : Adalah suatu teknik dari legend type dimana semua informasi di identifikasi dengan warna, yaitu dari warna cerah ke gelap dimana itu merupakan sebuah klasifikasi dari tingkatan terendah ke tingkatan yang lebih tinggi, terlihat ada beberapa Color Ramp yang harus kita inputkan. Misalnya saja kita memilih Red Monochromatic, maka output yang akan dikeluarkan adalah :

Dan jika kita Apply, maka akan menjadi seperti berikut :

Hal ini menujukkan bahwa tingkat populasi dengan jenis kelamin perempuan di tiap kota berbeda-beda dengan criteria yang telah ada. Sehingga hal ini memudahkan kita untuk mengumpulakan data berapa besarnya penduduk perempuan yang tinggal disetiap kota.


  • Graduate Symbol : Adalah suatu teknik dari legend type yang sistem nya hampir sama dengan graduated color, hanya saja disini menggunakan simbol untuk membedakan jenis atau ukuran kepadatan suatu objek, jadi semakin kecil simbol maka semakin kecil pula informasi dari objek tersebut dan kebalikannya.

  • Unique Value : Adalah suatu teknik dari legend type dimana semua informasi yang ada pada suatu tempat dapat di munculkan berdasarkan kebutuahan pengguna, jadi dengan teknik unique value ini informasi yang kita dapat lebih detail. Yang berikutnya adalah Legend Type Unique Value, Apabila kita memilih Unique Value, maka kota yang terdapat dalam peta akan seragam sesuai dengan abjad A-Z, seperti gambar berikut :

Ini menujukkan bahwa pada setiap Negara bagian terdapat beberapa kota dengan struktur warna yang berbeda pula.

  • Dot : Adalah suatu teknik dari legend type dimana kita dapat mengklasifikasikan objek berdasarkan dengan titik, dimana titik-titik tersebut merupakan perbandingan antara jumlah objek yang ingin kita ketahui. Misalkan kita ingin mengetahui kepadatan populasi pada tiap-tiap propinsi,seperti dibawah ini kepadatan laki-laki di setiap propinsi adalah 1 : 90.000.000.000, jadi 1 titik atau dot mewakili dari 90.000.000.000 orang yang sebenarnya. Teknik ini hanya bisa dilakukan pada state.shp dan lake.shp. Legend Type Dot, Fungsi Dot adalah untuk mengcalculasikan titik Density field dan Normalize by yang berada di area gambar, seperti gambar berikut :

Dan jika kita Apply, maka akan menjadi seperti berikut :


  • Chart : Adalah suatu teknik dari legend type dimana kita dapat mengklasifikasikan objek berdasarkan kebutuhan, misalkan kita ingin mengetahui berapa perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan, atau juga populasi di suatu kota atau propinsi, atau panjangnya suatu jalan. Legend Type Chart, fungsi chart adalah untuk memberikan tanda pada area yang ada di gambar dan mengganti background menjadi satu warna, seperti berikut :

Dan jika kita Apply, maka akan menjadi seperti berikut :

Demikian beberapa langkah-langkah pengoperasian Legend Editor yang ada pada ARCView, selamat mencoba dan perdalam lagi ilmu kita tentang ARCView.

Rabu, 18 Maret 2009

Skala Pengukuran Data

Seorang peneliti yang menganalisis data numerik senantiasa berkepentingan dengan sifat dasar skala yang digunakan untuk pengukuran-pengukuran. Pengukuran yang diberikan sebagai pemberian angka-angka terhadap benda-benda atau peristiwaperistiwa diatur menurut kaidah-kaidah tertentu, dan menunjukkan bahwa kaidahkaidah yang berbeda menghendaki skala-skala serta pengukuran-pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran ini dibagi menjadi empat macam, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala ratio.

Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skala pengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Sebagai contoh, klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan. Tidak jarang digunakan nomor-nomor yang dipilih sekehendak ahti sebagai pengganti nama-nama atau sebutan-sebutan, untuk membedakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa berdasarkan beberapa karakteristik. Sebagao contoh, dapat digunakan nomor 1 untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor 0 untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Data semacam ini sering disebut data hitung (count data) atau data frekuensi.

Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal. Pada skala ini sudah dapat membeda-bedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lain yang diukur dengan skala ordinal berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh masing-masing benda atau peristiwa. Pengukuran ordinal memungkinkan segala suatu sesuatu disusun menurut peringkatnya masing-masing. Sebagai contoh, pada tenaga penjualan bisa diperingkat dari yang “paling buruk” sampai yang “paling buruk” berdasarkan kepribadian mereka. Atau, pada para peserta kontes kecantikan dpat diperingkat dari yang “paling kurang cantik” sampai yang “paling cantik”. Jika ingin bermaksud memeringkat n buah benda berdasarkan suatu ciri tertentu, boleh ditetapkan nomor 1 untuk benda yang ciri tertentunya paling kurang, nomor 2 untuk benda yang ciri tertentunya kedua paling kurang, dan Statistika Non Parametrik Bab 1 : Pendahuluan dan Tinjauan seterusnya hingga nomor n, untuk benda kadar ciri tertentu yang paling tinggi. Sebagai contoh, para peserta lomba lari dapat diberi peringkat 1, 2, 3, …, berdasarkan urut-urutan waktu yang diperlukan untuk mencapai garis finis. Data semacam ini sering disebut data peringkat (rank data).

Skala Interval ini lebih tinggi daripada skala ordinal. Apabila benda-benda atau peristiwa-peristiwa yang diselidiki dapat dibeda-bedakan antara yang satu dan lainnya kemudian diurutkan, dan bilamana perbedaan-perbedaan antara peringkat yang satu dan lainnya mempunyai arti (yakni, bila satuan pengukurannya tetap), maka skala interval dapat diterapkan. Skala interval memiliki sebuah titik nol, tetapi titik nol ini bisa dipilih secara sembarang, artinya bahwa titik nol tidak selalu bernilai nol. Sebagai contoh, pengukuran interval pada pengukuran temperatur dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Andaikan bahwa empat benda A, B, C, dan D secara berturut-turut diberi nilai (score) 20, 30, 60, dan 70, melalui pengukuran menggunakan skala interval. Karena yang digunakan adalah skala interval, maka dapat dikatakan bahwa beda/selisih antara 20 dan 30 sama dengan beda/selisih 60 dan 70. Dengan demikian, jarak yang sama antara anggota-anggota masing-masing masing-masing pasangan nilai itu menunjukkan beda yang sama dalam hal kadar ciri atau sifat yang diukur. Namun, skala interval tidak menjadikan perbandingan/rasio antara dua buah nilai. Sebagai contoh, si A mendapat nilai ujian 40 dan si B mendapat nilai ujian 80, ini tidak berarti bahwa nilai/ciri/sifat yang dimiliki (kepintaran) si B dua kali lipat yang dimiliki si A.

Skala Ratio ini lebih tinggi daripada skala interval. Pada skala ratio, antara masing-masing pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio. Pengukuranpengukuran dengan skala rasio yang sudah sering digunakan, yakni pengukuran tinggi dan pengukuran berat. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang beratnya 90 kg memiliki kelebihan berat 45 kg dibanding yang beratnya 45 kg, sebagaimana yang digunakan pada skala interval. Dengan skala ratio, dapat dikatakan bahwa orang yang beratnya 90 kg mempunyai berat dua kali lipat daripada orang yang beratnya 45 kg.

Kamis, 12 Maret 2009

SATELIT NOAA (National Oceanic Atmosferic Administration)

....Mungkin kita sering mendengar kata-kata Satelit, tapi kalau Satelit NOAA!!!!
....Wah Apa'an tuh????


Sistem komunikasi satelit adalah suatu system hubungan komunikasi dengan memanfaatkan satelit sebagai repeater tunggal (pengulang).Salah satu bentuk tuntutan pengguna jasa telekomunikasi adalah bagaimana dapat berkomunikasi dalam jarak yang cukup jauh dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang banyak.


Stasiun bumi NOAA adalah satelit cuaca yang berorbit polar,Satelit NOAA beroperasi di LAPAN, Jakarta mendeteksi seluruh permukaan bumi. Akibatnya sudut putar dan arah orbitnya tidak sama dengan kecepatan dan arah putar bumi.Satelit NOAA (National Oceanic Atmosferic Administration) beroperasi pada ketinggian 850 km diatas permukaan bumi.


Satelit NOAA merupakan satelit cuaca yang berfungsi mengamati lingkungan dan cuaca. Satelit ini dimiliki Departemen Perdagangan Amerika Serikat, diluncurkan oleh National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan dioperasikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Sekarang di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA, yaitu NOAA-12, NOAA-14, NOAA-15, NOAA-16 dan NOAA-17. Konfigurasi satelit NOAA disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Konfigurasi Satelit NOAA (JARS, 1993)


Sensor utama setelit NOAA adalah AVHRR (Advance Very High Resolution Radiometer Model 2) untuk pengamatan lingkungan dan cuaca yang dapat memberikan informasi kelautan, seperti suhu permukaan laut yang berguna dalam mendeteksi keberadaan ikan.


FFPCP pada tahun 1999 telah membuat buku panduan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memberikan petunjuk yang rinci tentang prosedur yang diterapkan FFPCP untuk merencanakan, mengambil, mengolah dan menyimpan data dari satelit NOAA.


Data-data tersebut juga dapat di integrasikan ke dalam Sistem Informasi Geographis (GIS) untuk membuat peta kebakaran, pemilahan terhadap vegetasi, dan statistik bio-fisik lainnya. Buku panduan Standar Operasional Prosedur yang terdahulu masih menggunakan sistem pengoperasian yang berbasis pada sistem DOS (Disk Operating System).


Di penghujung tahun 1999 sistem komputerisasi mengalami suatu masalah yang dikenal dengan nama Millenium Bug, hal ini menyebabkan sistem pengoperasian komputer mengalami kesalahan dalam sistem kalender atau penanggalan yang sistem waktunya tidak bisa menyesuaikan dengan waktu yang berlangsung saat itu. Masalah tersebut juga berdampak pada sistem komputer yang digunakan oleh FFPCP untuk menginterpretasikan data citra satelit NOAA.


Dengan adanya masalah tersebut maka FFPCP merasa perlu untuk memperbaharui sistem komputerisasi yang ada, yaitu dengan memperbaharui peralatan komputer berikut dengan piranti lunaknya. Dan oleh karena itu, Standar Operasional Prosedur yang terdahulu tentunya harus pula diperbaharui dengan SOP yang baru sesuai dengan piranti lunak yang digunakan.

Selasa, 10 Maret 2009

Pemetaan, Sistem Koordinat dan Proyeksi Data

PEMETAAN

Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Sebuah peta dasar dibuat dengan skala terkecil mulai dari 1 : 50.000 sampai 1 : 250.000. Pembagian peta di Indonesia mengacu pada system proyeksi Universal Transvers Mercator (UTM) dengan system koordinat DGN 95 atau WGS 84.

Gambar 1. Peta Sumatera Utara (Kabupaten Labuhan batu)


PROYEKSI

Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar. Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.

Gambar 2. Metoda Proyeksi Peta

Sistem UTM dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.

Gambar 3. Zona UTM Dunia

Setiap zone UTM memiliki system koordinat sendiri dengan titik nol pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Untuk menghindari koordinat negative, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak dibagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negative ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zone yang terletak dibagian utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter.

Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11° LS hingga 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).

Gambar 4. Zona UTM Indonesia


SISTEM KOORDINAT

Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :

1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat


2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.

3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.